Membentuk Lingkungan Sehat untuk Anak




Membentuk Lingkungan Sehat untuk Anak

Menciptakan lingkungan sehat untuk anak-anak, sudah menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Bukan salah anak jika ia menjadi kegemukan atau malas beraktivitas, lingkungan lah mengkondisikan mereka menjadi demikian. Aktivitas fisik tak hanya membuat anak sehat, tapi juga meningkatkan keterampilan sosial, rasa percaya diri, dan prestasi. Lingkungan juga harus menjamin keamanan dan kesehatan anak. Jangan lupakan lingkungan yang sehat seperti udara dan air yang aman untuk anak.
I. Lingkungan aktif
Carilah kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik atau berekreasi bersama di lingkungan sekitar, seperti bersepeda, bermain bulu tangkis, atau bola. Bila Anda sedang hunting rumah baru, pastikan lapangan olah raga, tempat bermain, atau ruang terbuka ada dalam list persyaratan Anda. Mintalah pada sekolah untuk membuat program yang mendukung kegiatan fisik anak. Ajukan berbagai saran pada pemerintah setempat untuk memprioritaskan lapangan terbuka dan area bermain anak-anak, juga rute aman untuk kegiatan bersepeda atau berjalan kaki ke sekolah

II. Lingkungan aman
Anak membutuhkan lingkungan aman karena mereka belum sadar akan bahaya sekitarnya. Dimulai di rumah, saat anak mulai mengeksplorasi sekitarnya, siapkan ruang-ruang khusus tempat anak bermain, dan tutuplah pintu setiap kali anak Anda masuk ke suatu ruangan. Meskipun Anda yakin Anda mampu mengawasinya, penelitian membuktikan sebagian kecelakaan terjadi saat anak dalam pengawasan. Misalnya, anak usia dua tahun sangat senang berkeliling mempelajari sekitarnya. Dan jika pengasuh lengah sedikit saja, mungkin anak telah memanjat jendela atau turun tangga. Pastikan Anda membuat pagar pembatas di tangga atau teralis di jendela.
Pastikan zat kimia tersimpan aman di tempat yang tidak terjangkau anak, terutama di area dapur, garasi, dan kamar mandi. Gunakan pengaman listrik dan cabutlah peralatan listrik yang sedang digunakan yang ada di sekitar anak apalagi ketika Anda sedang tak konsentrasi mengawasinya. Jangan pernah tinggalkan anak sendirian di kamar mandi, terutama dengan bak mandi berukuran rendah sehingga ia bisa tergelincir atau masuk ke dalamnya. Lantai kamar mandi dilapisi bahan anti-licin. Pertimbangkan selalu keamanan anak di manapun ia berada, termasuk menggunakan car seat untuk anak yang masih kecil, hingga mengajarkan cara bersepeda dengan benar ketika ia sudah masuk sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar